Tuesday 2 October 2012

Tweevordiar

Halaman terakhir membaca karya Dee yang baru difilmkan sudah selesai kubaca...
Setelah beberapa hari sebelumnya selesai juga membaca judul buku yang sama dengan judul new entry ini "Tweevordiar".
Tarra...hasilnya keren abis...
Kedua karya penulis perempuan yang dimiliki bangsa ini verry...verry cool...
Tweevordiar...ehm
Dari situ aku jadi merasa semakin mencintainya...
Bagaimana menunjukkan cinta kepadanya...
Bahasa yang ringan, bahkan tema yang ringan dan sehari-hari banget... dalam setiap percakapan Alexandra dan Beno.
Namun justru dari cerita percakapan keseharian itu "Tweevordiar" jadi begitu membumi.
Kemampuan penulis mengolah percakapan keseharian untuk memikat dan mengikat untuk terus membacanya sampai selesai.
Novel ini bagiku bukan hanya sekedar hiburan, namun juga sarana pembelajaran. Sarana pembelajaran tentang menulis yang memikat, mampu mengikat pembaca sampai halaman terakhir...namun sampai saat ini masih sangat sulit rasanya bagiku untuk mampu menulis demikian apik dan menarik...

Thursday 13 September 2012

Inspiring People part II

CT

CT... siapa yang tidak kenal sosok ini?
Bos/owner salah satu stasiun TV swasta, juga owner dari banyak perusahaan yang tidak bisa dibilang kecil.
Semua berawal dari kemauan kuat, kerja keras tak kenal lelah...
Satu hal yang dapat saya simpulkan dari Si Anak Singkong ini adalah mindset seorang wirausaha sudah melekat sejak dini dalam diri sosok ini.
Keinginan untuk mencari uang guna memenuhi biaya kuliah bukan dicari dengan cara menjadi karyawan pada sebuah perusahaan, melainkan dengan memanfaatkan peluang yang mungkin tidak terlihat oleh orang lain. Ehm kalau mungkin pula peluang itu terlihat oleh orang lain, namun tidak punya (kurang) kemauan untuk memanfaatkannya.
Salah satu keunggulan lain dari beliau adalah jeli dalam melihat peluang, ditambah dengan perhitungan yang matang atas resiko, strategi dan konsisten mencapai tujuan.

Jadi karakter yang harus dimiliki oleh entrepreneur adalah :
1. Jeli melihat peluang
2. Mampu memanfaatkan peluang dengan strategi yang baik
3. Tekun dan konsisten mencapai tujuan
4. Kerja keras tak kenal lelah
4. Membangun jaringan sebanyak-banyaknya

Karakter ini bisa dibangun, karena karakter bukanlah sifat turunan, ayo tunggu apalagi para generasi muda...

Never Stop Thinking

Setelah berjalan kira-kira 2 tahun usaha di bidang konveksi karena "kecelakaan".
"Kecelakaan" karena semua dimulai tanpa rencana, terjadi begitu saja dan terpaksa dilakukan untuk memanfaatkan investasi yang terlanjur tertanam pada mesin-mesin untuk produksi.
Setelah "nyemplung", "basah", menemui berbagai masalah yang kemudian membawa sebuah perkembangan baru...
Perkembangan baru diversifikasi produk untuk menjalankan roda usaha, memberikan sumber penghasilan bagi para karyawan yang bergantung pada usaha yang aku jalankan.
Hal itu membuatku terus berfikir berbagai cara untuk tetap eksis dan berkembang dalam usaha ini.
Impian yang kumiliki ternyata masih membutuhkan ketekunan dan kerja keras untuk dicapai...

Tuesday 7 August 2012

Inspiring People

"Inspiring People" sebuah judul baru untuk entri ini dibuat karena keinginan mengarsipkan cerita orang-orang sukses entah itu 1st generation atau 2nd generation. Yang jelas orang-oarng tersebut, yang ceritanya didapat dari surat kabar harian, buku, hasil browsing atau sumber lain telah memberikan motivasi dan masukan yang sangat berharga.
Buat sumber-sumber yang saya gunakan dalam tulisan ini, saya mohon ijin untuk mengulas kembali dengan bahasa saya sendiri dan memberikan komentar menurut pendapat saya tanpa ada tujuan untuk plagiat.
Saya menggunakan sumber-sumber tersebut karena keterbatasan saya, dan juga bertujuan untuk menshare lebih luas lagi energi positif yang saya dapat dari cerita orang-orang tersebut "The Inspiring People".

Para "Inspiring People" yang telah saya buat listnya terdiri dari berbagai generasi, antara lain :
  • Bapak Ciputra 
Mengutip tulisan saya terdahulu tentang Bapak Ciputra :
Bapak Ciputra sebagai salah seorang yang saya kagumi, melalui bukunya “Ciputra Quantum Leap Entrepreneurship Mengubah Masa Depan Bangsa dan Masa Depan Anda” semakin membuka mata saya tentang pentingnya memupuk entrepreneurship sejak usia dini. Jiwa entrepreneur yang tertanam sejak usia dini akan membawa generasi yang akan datang mampu menyediakan lapangan pekerjaan. Mereka tidak hanya mencari pekerjaan yang selama ini menjadi impian, bahkan rela membayar puluhan juta rupiah dan menjadi korban percaloan karena impian menjadi seorang pegawai kantoran. Miris sekali jika pada masa prihatin masih ada orang-orang tidak bertanggungjawab yang tega menipu para, calon tenaga kerja, khususnya PNS (Jawa Pos, 9 Nopember 2010)
Ironisnya budaya dan lingkungan di Indonesia belum semua mendukung pentingnya memupuk entrepreneurship. Orang tua masih lebih bangga jika anaknya menjadi pegawai di kantor dengan pakaian necis dan penghasilan tetap, istilahnya menjadi orang kantoran syukur-syukur menjadi eksekutif muda. Belum lagi etos kerja yang kurang, padahal tantangan untuk merintis wirausaha tidak selalu bisa langsung eksis, tetapi mungkin harus jatuh bangun bahkan tercebur dulu. Hal seperti inilah yang belum siap dihadapi. Untuk itu kita masih harus banyak melihat, berkaca, dan belajar dari saudara kita yang satu ini yang sepertinya memang diberi karunia lebih dalam hal berdagang dan berwirausaha. Sebenarnya entrepreneurship yang harus dipupuk dari muda untuk melahirkan young entrepreneur dapat diasah jika punya kemauan yang keras.

Karena semua usaha dan kerja keras pasti akan memberikan hasil, dan yang dapat merubah nasib adalah diri sendiri.


Monday 26 March 2012

Pagar Kebohongan

Kotak-kotak manusia adalah sebuah batasan semu.
Pagar di sekeliling yang memisahkan antar manusia dan  membuat perbedaan semakin jauh juga adalah pagar semu.
Kesemuan yang dibuat dan dibangun oleh manusia sendiri.
Kesemuan yang membuat pagar dan batasan kotak-kotak manusia nyata.
Kesemuan yang dibuat nyata untuk menutupi suatu kebohongan.
Pagar dan batasan kotak yang menjadi nyata untuk memagari dan membatasi kebohongan.
Kebohogan yang terlindung pagar dan kotak-kotak.
Pagar dan kotak yang semakin membuat jarak untuk melindungi kebohogan.
Kebohongan demi kebohongan yang terus ditutupi dan terus bertambah untuk menutupi satu kebohongan dengan membuat pagar kebohongan yang lain.

Sunday 11 March 2012

Sebuah Gerobak Bakso dan Kepedulian Sosial

Sebenarnya apa hubungan antara sebuah gerobak bakso dengan kepedulian sosial?
Jika tidak mengalami sendiri, dan kemudian karena masih dalam tahap belajar, maka aku mencoba untuk berpikir kritis pada setiap kejadian yang kutemui (supaya bisa jadi tulisan menarik, itu juga kalau menarik dan ada yang mau baca juga...)
Siang itu, di akhir pekan atau tepatnya hari Sabtu yang lalu aku menunggu anakku yang mengunjungi temannya yang baru khitan di sebuah gang sempit. Aku sengaja tidak turun dari kendaraan karena tempat parkir yang tidak nyaman di depan pagar rumah orang. Aku khawatir mengganggu sehingga jika aku tetap dalam kendaraan, karena kupikir akan lebih cepat aku memindahkan kendaraan jika ada yang akan lewat atau keluar-masuk.
Tiba saatnya aku akan pergi dari gang sempit itu, aku harus menyetir zig-zag karena beberapa mobil pemilik rumah juga diparkir zig zag.
Tak kuduga setelah harus berjalan zig zag tepat di depanku berdiri sebuah gerobak bakso yang ditinggalkan si empunya. Yang tampak hanyalah si pembeli seorang ibu hamil yang tentunya tidak mungkin mendorong minggir gerobak bakso itu.
Kutunggu sebentar sambil mencari-cari si tukang bakso.
Yang muncul justru seorang bapak yang juga pembeli dan dengan tak peduli segera masuk kembali, karena si bapak kuatir jika harus memindahkan gerobak akan menggulingkan berobak tersebut.
"Yah caranya donk pak," pikirku
Kembali tinggalah aku sendiri.
Akhirnya tanpa malu kutarik gerobak tersebut yang ternyata juga tidak sampai menggulingkan seperti yang dikuatirkan bapak yang tadi.
"Sebenarnya kuatir, gak kuat, malu, atau gak peduli?" tapi kurasa alasan yang terakhir paling tepat sebab pada kenyataannya gerobak bakso itu tidak berat dan tidak perlu malu untuk berbuat sesuatu untuk kepetingan orang banyak. Mengingat di belakangku juga telah antri dua mobil yang juga tertutup jalan oleh sebuah gerobak bakso dan orang yang tidak peduli.

Monday 5 March 2012

Isu Rok Mini

"Rok mini dilarang di DPR" adalah headline news pada Liputan 6 siang ini.
No... I dont't interest to talk about it.
Gak penting gitu loh...
Buat apa? karena pake apapun ya hak asasi yang bersangkutan dengan konsekuensi resiko ditanggung sendiri dan buat yang lihat atau ter.... juga tanggung sendiri.
Buat apa membahas sesuatu jika masih banyak hal-hal yang jauh lebih penting menyangkut kepentingan orang banyak dan berpotensi mengancam stabilitas nasional?